Melati Putih

December 09, 2024
Lintasan cinta tak bertepi
Membiarkan sang burung camar terbang 
Mengudara..
Di mana kah tempat burung merpati berdiam
Jika sang pujangga cinta tidur terdiam, lelap..
Akankah cinta itu bertepi?

Wahai air..
Ke manakah kau menyebarkan
Bulir-bulir spora kehidupan?
Jika pada akhirnya bermuara pada ketidakpastian?
Sudah berulang kali ku ungkapkan,
Bukan-lah cinta tanpa keberanian
Untuk menggenggam yang sejati..

Maka, biarkan lah
Ia terbang bebas..
Hingga saling menemukan,
Hati yang bertaut
Dalam keindahan yang suci..
Maka, biarkan lah
Ia mengalir terjun..
Hingga bermuara
Dalam keindahan takdir..

Wahai melati yang putih..
Wangi semerbak mu melambai di ujung penciumanku..
Menerjang kuat debar jantung
Aku dan kamu
Menatap teduh,
"Ini rumahku" katamu..
"Andai ombak datang menghantam kuat,
Itu tak sedikit pun memadamkan harum-mu.."

Menari lah.. menari lah..
Bersama hati yang terpaut
Dengan tangan yang saling menggenggam,
Dengan mata yang saling tersipu,
Dengan harap yang menyatu
Di atas biru nya laut
Di dalam perahu kehidupan..

Menari lah.. menari lah..
Bersama waktu yang tak kenal lelah
Untuk selalu membuatmu tertidur..
Meskipun pada akhirnya,
Kita ditakdirkan hidup di dalam keabadian
Bersama karamnya dunia,
Namun besarnya cinta ku..
Akan ku bawa kembali ke pangkuanmu..

Bukanlah cinta, 
Jika hanya tergenggam di dunia fana..
Maka bawalah ia hingga surga-Nya..

No comments:

Powered by Blogger.