Belajar Tahsin : Sifat Yang Tidak Memiliki Lawan

October 23, 2023


Sifat Yang Tidak Memiliki Lawan - Setelah kita membahas apa saja sifat-sifat yang memiliki lawan. Di samping itu, kita perlu mengetahui sifat lainnya dari suatu huruf hijaiyyah. Karena, setiap huruf memiliki banyak sifat yang harus dipelajari dan diucapkan sesuai kaidahnya atau haknya. Sifat-sifat yang perlu diketahui ini terangkum menjadi sifat-sifat yang tidak memiliki lawan.

    Dalam buku Ada Apa Dengan Tajwid karya Saviera Yonita, sifat-sifat huruf terbagi menjadi delapan bagian yaitu:

1. Shafir

2. Tafasysyi

3. Qalqalah

4. Takrir

5. Istitholah

6. Inhiraf

7. Lin

8. Ghunnah

Adapun dalam referansi lain, Shahibut Tilawah Jilid 4 karya Arham bin Ahmad Yasin, sifat-sifat huruf yang tidak berlawanan hanya terbagi tujuh dengan tidak menyertakan sifat ghunnahnya saja.

Pembahasan sifat-sifat yang tidak memiliki lawan adalah sebagai berikut.

1. Shafir


    Secara bahasa, shafir adalah suara tambahan yang menyerupai desis burung.

Menurut Dr. Aiman Suwaid, shafir adalah ketajaman pada suara huruf yang muncul saat melewati ruang sempit. Huruf-huruf shafir ada tiga: ص (shad), س (sin), dan ز (zay). Celah ruang sempit ini keluar dari celah antara lidah dan gigi seri atas dan bawah.

Dan, maksud dari suara tambahan ini yakni desisan yang jelas yang membedakan antara ketiga huruf ini dengan huruf lainnya. Sebagian ulama membedakan desisan dalam ketiga huruf ini:

a. shad    : seperti suara angsa.

b. zay      : seperti suara lebah.

c. sin        : seperti suara ular atau belalang.


2. Tafasysyi

    Tafasysyi secara bahasa artinya menyebar.

Adapun secara istilah adalah menyebarkan angin atau udara di dalam mulut, sehingga suara terdorong kuat. Dalam buku Pnduan Ilmu Tajwid Bergambar karya Dr.Aiman Rusydi Suwaid, Tafasysyi adalah penyebaran suara syin dari makhraj hingga berbenturan dengan sisi bagian dalam gigi-gigi atas dan bawah.

Sifat tafasysyi ini hanya dimiliki oleh satu huruf saja yaitu huruf ش (syin).


3. Qalqalah


    Secara bahasa, qalqalah adalah berguncang atau bergetar. Menurut Dr. Aiman, Qalqalah artinya gerakan tidak teratur. Sehingga orang Arab mengatakan,  تَقَلقَلَتِ القِدرُ علي النار (periuk bergerak-gerak goncang di atas api tungku).

Sedangkan menurut istilah, qalqalah adalah getaran pada makhraj ketika mengucapkan hurufnya yang sukun sehingga menjadi pantulan yang kuat. Sederhananya ialah memantulnya suara ketika huruf dalam keadaan sukun.

Huruf-huruf qalqalah ada 5:قطب جد 


4. Takrir


    Secara bahasa, berulang-ulang. Dan secara istilah, bergetarnya ujung lidah dengan getaran yang ringan.

Bergetarnya lidah ini diakibatkan sempitnya makhraj ketika melafalkan huruf ra'. Harus diwaspadai ketika seseorang atau seorang Qari' melafalkan huruf ra', jangan sampai mengulang secara berlebihan sehingga mengeluarkan hurur ra' lebih dari satu ra'.

Sifat takrir hanya ada pada huruf ر (ra') .


5. Istithalah


    Secara bahasa, memanjang. Dan secara istilah yaitu bergeraknya lidah ke depan sampai menyentuh pangkal gigi atas, setelah tepi lidah menempel pada geraham atas. Hurufnya adalah ض (Dhad).

Dalam pelafalan huruf dhad ini masih banyak yang keliru khususnya di Indonesia. Karena pengajaran yang diajarkan oleh guru-guru semasa kecil akhirnya terbawa hingga dewasa. 

Banyak sekali dari kita ketika melafalkan huruf dhad dengan mengembungkan kedua pipi atau mengumpulkan udara di dalam mulut sehingga kedua pipi kita terlihat mengembung. Cara tersebut adalah cara yang salah. Mungkin maksudnya agar terdengar tebal sehingga terdengar seperti huruf dhah yang bersanding dengan huruf 'o'. 

Namun perlu diketahui, bahwa dalam pelafalan Arab tidak mengenal huruf 'o'. Hanya ada fathah pelafalan huruf 'a', kasrah pelafalan huruf 'i', dan dhammah pelafalan huruf 'u'. Lantas, dari mana huruf Dhad bisa terdengar seperti bersama dengan huruf 'o' dan tebal?

Inilah sifat Istithalah, salah satu sifat yang mempengaruhi suara dhad dengan dibersamai sifat lainnya yaitu ithbaq (mengepungnya suara) sehingga suara dari huruf dhah yang dikeluarkan terdengar tebal.


6. Inhiraf


    Inhiraf secara bahasa artinya miring atau menyimpang. Secara istilah, inhiraf adalah huruf yang pegucapannya miring setelah keluar dari ujung lidah hingga beralih ke makhraj huruf lainnya. Atau, miring dari makhrajnya, dikarenakan tertahannya aliran suara oleh lidah. 

Hurufnya adalah ل (lam) dan ر (ra').


7. Lin

    Lin secara bahasa artinya lembut atau mudah. Dan secara istilah, pengucapan huruf yang lembut dan mudah tanpa dipaksakan ketika mengucapkan huruf-huruf lainnya. Atau dengan kata lain, mudah diucapkan dan tidak membebani lidah.

Hurufnya adalah ya sukun dan wau sukun yang sebelumnya huruf yang berharakat fathah. Misalnya :

قُرَيش  , البَيتِ , قَومُ , خَوفِ


8. Ghunnah


    Ghunnah secara bahasa artinya dengung. Menurut Dr. Aiman Suwaid, ghunnah adalah sifat nun dan mim baik berharakat ataupun sukun, baik nampak dengan jelas, di-idgham-kan, ataupun disembunyikan. Hanya saja panjang ghunnah berbeda sesuai dengan kondisi nun dan mim. Penjelasan Ghunnah insyaAllah akan dibahas dalam pembahasan di lain waktu.

    Itulah pembahasan mengenai macam-macam sifat yang tidak memiliki lawan. Hal yang perlu diingat bahwa dalam kondisi apapun suatu huruf, sifat huruf akan selalu melekat baik ketika huruf tersebut berharakat maupun dalam keadaan sukun.


Semoga bermanfaat!!^^

No comments:

Powered by Blogger.