Makhraj Al-Halq : Tempat keluarnya Huruf-Huruf Idzhar


    Makhraj Al-Halq adalah tempat keluarnya huruf-huruf idzhar. Mengapa dikatakan huruf-huruf idzhar? karena memang huruf-huruf tersebut adalah huruf yang dibaca jelas dan tidak dengung. 

Dan sudah diketahui dalam hukum bacaan tajwid terdapat hukum idzhar di mana memiliki 6 huruf yaitu أ,ه,ع,خ,غ. Hal ini saya simpulkan mengapa makhraj al-Halq adalah tempat keluarnya huruf-huruf idzhar karena kesamaan huruf.

    Dalam buku karya Abu Ezra Laili, Tajwidul Quran Metode Jazary Jilid 1, Al-Halq dapat diartikan sebagai tenggorokan, secara lebih rinci mencakup bagian yang dimulai dari pangkal laring (pita suara), tepatnya di atas cekungan yang menjadi batas antara dada dengan tenggorokan hingga ke uvula. 

Pada makhraj al-Halq terdapat tiga makhraj untuk enam huruf hijaiyyah, yakni:

1. أقص الحلق (Aqsha al-Halqu) : Pangkal Tenggorokan,

2. وسط الحلق (Wasatha al-Halqu) : Tengah Tenggorokan,

3. أدنى الحلق (Adnaa al-Halqu) : Ujung Tenggorokan.

Mari simak letak makhraj yang berada di tenggorokan.

1. Ø£Ù‚ص الحلق (Aqsha al-Halqu)

        Aqsha al-Halqu atau pangkal tenggorokan memiliki dua huruf hijaiyyah yaitu Ø£ dan Ù‡

Dr.Aiman mengatakan bahwa bagian tenggorokan paling dalam (daerah pita suara) adalah kedua makhraj tersebut.

Huruf Ø£ (hamzah) sukun keluar ketika pita suara merapat. Hamzah berharakat keluar ketika pita suara menjauh. Kemudian huruf Ù‡ berharakat keluar apabila pita suara mengembang.

    Hati-hati apabila mengucapkan huruf Ù‡, karena masih banyak khususnya di Indonesia menurunkan suara ha hingga ke dada. Dalam pengucapan huruf ha hanya bergetar di area pangkal tenggorokan saja dan tidak bergetar hingga ke dada.

   (Ketika saya belajar tahsin pun huruf Ù‡ yang saya ucapkan masuk ke dalam dada dan itu saya rasakan getarannya di dada. Salah satu hal yang dapat kita ketahui yakni terasa berat apabila mengucapkan huruf tersebut dan mengakibatkan seringnya kehabisan napas apabila huruf tidak sesuai dengan makhrajnya ditambah suara kita yang kurang lantang. Ini yang saya rasakan dan saya pun mendapat koreksian dari guru tahsin saya semasa di Rumah Quran dulu.)


2. ÙˆØ³Ø· الحلق (Wasatha al-Halqu)

        Wasatha al-Halqu atau tengah tenggorokan memiliki dua huruf hijaiyyah juga yaitu Ø­ dan ع.

Dalam buku Panduan Ilmu Tajwid Bergambar karya Dr. Aiman Suwaid, Bagian tengah tenggorokan (katup pangkal tenggorokan) adalah makhraj huruf Ø­ dan Ø¹.

    Ketika mengeluarkan huruf Ø­, katup pangkal tenggorokan akan lebih renggang sehingga mengucapkan huruf Ø­ dengan pengucapan yang lembut dan tidak menekan. Sedangkan pada huruf  Ø¹, posisi katup menjadi sempit karena pengucapan huruf  Ø¹ yang sedikit menekan. 

    Khusus pengucapan huruf 'ain, hati-hati mengalirkan suara ke dalam rongga hidung. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal memang dibutuhkan praktik yang rutin. Dalam melafalkannya agar tidak masuk ke dalam rongga hidung, kalian dapat memegang hidung kalian atau memencetnya, jika terdapat getaran di hidung maka huruf 'ain yang diucapkan masuk ke dalam rongga hidung. Namun, apabila mengucapkn huruf 'ain tanpa adanya getaran di rongga hidung maka pelafalan 'ain sudah benar. 

(Tentunya melatih huruf 'ain ini termasuk sulit menurut saya. Tidak mudah untuk mendapatkan makhraj 'ain, seringnya tenggorokan terasa sakit di awal pembelajaran.)


3. Ø£Ø¯Ù†Ù‰ الحلق (Adnaa al-Halqu)

        Makhraj terakhir dari tenggorokan adalah Adnaa al-Halqu atau ujung tenggorokan yang memiliki huruf غ dan Ø®. Kedua huruf tersebut berada di daerah pangkal dan langit-langit mulut yang berdaging (Suwaid : 2018).

Abu Ezra mengatakan makhraj ini tepatnya merupakan persentuhan antara bagian belakang lidah (Jadzrul Lisaan) dengan ujung uvula, yakni daging yang tergantung dan tersambung dengan langit-langit. 

        Pembahasan mengenai makhraj al-halq hanya bisa saya jelaskan sedikit saja. Selebihnya dapat dibaca detail di buku khusus mempelajari kaidah tajwid dan tahsin. Mempelajari makhraj serta sifat-sifatnya tidak cukup hanya sekedar teori saja, tapi pentingnya mempraktekannya dan dibersamai guru. Jika tidak dibersamai guru, maka kita tidak akan mengetahui bagaimana cara pengucapan yang benar dan sesuai dengan kaidahnya.



Sekian. Semoga bermanfaat ^^


No comments:

Powered by Blogger.