Review Novel “The Atlantis Gene” Karya A.G. Riddle: Mencari Rantai Gen Manusia Atlantis
Novel The Atlantis Gene ini merupakan karya pertama dari A.G. Riddle yang pertama kali dipublikasikan pada tanggal 20 April 2013 dalam Bahasa Inggris. Dan novel yang saya pegang saat ini merupakan versi terjemahan dalam Bahasa Indonesia cetakan kedua tahun 2015.
Sedikit cerita, saya lupa kapan tepatnya saya membeli novel ini. Yang pasti, saya membeli novel ini di toko Social Agensi Yogyakarta waktu kuliah di Yogya dulu. Meskipun novel ini saya beli sudah sangat lama, tapi saya baru selesai baca di tahun 2023 ini. Haah, kok lama banget sih? Dari jaman kuliah sampai tahun 2023 baru selesai baca? Kemana aja neeng?
Sebenarnya saya sudah mengulang beberapa kali membaca novel ini, sayangnya gak pernah sampai tamat. Hehe. Baru membaca beberapa bab di awal selalu berhenti karena terhenti dengan aktivitas lain. Terus pas mau lanjutin baca novel ini tuh selalu lupa jalan cerita awalnya gimana, soalnya lama banget gak dibaca. And then.. saya harus baca dari awal lagi deh novel ini. Haha.
Awal baca novel ini tuh agak sedikit membosankan ya.. jujur saya akui itu. But, setelah mencoba membaca terus, ternyata alur ceritanya tuh menarik banget. Banyak banget hal yang dibahas penulis di sini yang menyangkutpautkan dengan Atlantis, suku purba, dan sejarah lainnya. Fyi, saya itu penikmat sejarah dan haus akan pengetahuan tentang masa lalu, mitologi, antropologi, dan science. And this.. woow.. Saya menemukannya di novel ini. Walaupun memang novel ini juga bergenrekan fantasi, tapi banyak beberapa fakta sejarah yang diambil oleh penulis sebagai penyokong alur cerita.
Sedikit sinopsis yang bisa saya paparkan tentang novel The Atlantis Gene ini mengisahkan para pemburu gen manusia atlantis. Mengapa saya sebut ‘pemburu’? karena mereka bekerja dengan melakukan berbagai cara sekalipun memakan korban jiwa. Para pemburu gen manusia Atlantis ini sudah ada sejak dulu, sejak ribuan tahun yang lalu. Sebuah kelompok yang haus akan ilmu pengetahuan dan kebenaran akan manusia Atlantis. Sampai akhirnya di mana mereka menemukan fosil manusia Neandherthal di sebuah gua yang berada di wilayah Gibraltar. Atas penemuan fosil tersebut, mereka meyakini bahwa penemuan akan manusia Atlantis semakin dekat. Manusia Neandherthal bukan manusia Atlantis. Akan tetapi, mereka meyakini ada hubungannya antara manusia Neandherthal dengan masa lalu dan juga terhubung dengan manusia Atlantis. Para peneliti menemukan sejumlah hasil penelitian bahwa umat manusia dulu terbagi menjadi beberapa jenis, termasuk manusia sekarang ini yang disebut dengan manusia modern. Pun mereka meyakini bahwa manusia purba terdahulu memiliki kaitannya dengan manusia Atlantis yang memiliki kecerdasan dan power yang kuat.
REVIEW NOVEL “THE ATLANTIS GENE”
Membaca judul yang tertera mengira novel ini bergenre scientific, tapi lebih tepatnya mistery-thiller-historical-scientific-fantasy. Karena melihat bagaimana alur cerita yang menceritakan tentang masa lalu yang terhubung ke masa depan dan sejumlah teori serta fakta nyata.
Details
Judul: The Atlantis Gene
Penulis: A.G. Riddle
Tahun Terbit: 20 April 2013 (USA)
Tebal: 582 halaman (Novel Terjemahan Indonesia)
Penerbit: Fantasious, Januari 2015
Penerjemah: Ahmad Alkadri
Rating: 3.78 goodreads
Di awal novel The Atlantis Gene, menceritakan tentang pencarian kapal selam NAZI di Samudera Atlantik, 140 km lepas pantai Antartika. Karl beserta rekannya meneropong bongkahan es raksasa yang pecah dan jatuh, menyingkapkan benda hitam panjang dan besar. Mereka meyakini apa yang dilihatnya adalah kapal selam. Lebih tepatnya kapal selam NAZI.
Di masa lampau, NAZI begitu terobsesi dengan Antartika. Kemudian mereka melakukan ekspedisi pada tahun 1938 dan 1939 ke Antartika, bahkan mereka mengklaim Antartika adalah bagian dari provinsi baru Jerman, Neuschwabenland. Tidak sia-sia mereka berusaha mencari kapal selam itu selama satu bulan. Lalu Naomi, salah satu rekan Karl, segera menghubungi seseorang dan mengkonfirmasi bahwa mereka telah menemukan kapal selam tersebut.
Di lain tempat, Dr. Katherine Warner atau biasa disapa dengan panggilan Kate merasa bingung, gelisah, dan ketakutan. Karena rekan penelitiannya dibunuh dan dua anak subjek penelitiannya telah diculik oleh orang bersenjata yang tidak ia kenali. Pasalnya, dirinya merasa tidak memiliki musuh di luar sana. Hal yang lebih mengherankannya lagi adalah untuk apa mereka menculik kedua anaknya ini? Bukankah alasan yang paling logis ialah menculik dirinya, karena Kate adalah seorang peneliti. Tentunya jika mereka membutuhkan suatu hal yang penting harusnya Kate yang diculik. Bukan Adi dan Surya, dua anaknya yang mengidap Autisme. Apa yang akan mereka dapatkan dari anak kecil yang tidak tahu apa-apa?
Namun, ketika dia melaporkan atas kejadian yang ada di laboratorium penelitiannya serta hilangnya dua anak subjek penelitiannya, Kate malah ditahan oleh kepala kepolisian Jakarta Selatan dan dijadikan tersangka. Akhirnya Kate pun melakukan serangkaian interogasi terkait kejadian di Pusat Penelitian Autisme (PPA), tempat Dr. Kate melakukan penelitian di Jakarta. Selama interogasi, Dr. Kate berusaha untuk menjelaskan kejadian sebenarnya agar dirinya dapat bebas dan kepolisian dapat membantunya untuk mengungkap musibah yang sedang terjadi dan dialaminya. Sayangnya, pembelaan Kate tidak membantunya sama sekali. Justru polisi tersebut tidak mempercayai apa yang dikatakan Kate dan menyangka bahwa Kate lah yang melakukan pembunuhan dan mengarang cerita.
Menariknya, ketika Kate putus asa, ia pun dengan terpaksa menawarkan sejumlah uang dalam bentuk dollar kepada kepala kepolisian tersebut agar bisa mengeluarkannya dari penjara. Mengapa menarik? Penulis seolah-olah sudah memahami bagaimana dunia perpolitikan di Indonesia khususnya bagaimana bobroknya instansi yang harusnya menjadi pembela kebenaran. Kepala polisi tersebut tergiur dan jahatnya dia malah menginginkan uang yang lebih dari yang ditawarkan Kate kepadanya. Sayangnya, kepala kepolisian tersebut tidak menghasilkan apa-apa karena sebelum melakukan rencana liciknya, David Vale datang mengancamnya dengan sejumlah kejahatan yang kepala kepolisian itu tutupi dan segera membebaskan Dr. Kate.
David Vale merupakan mantan agen CIA yang sekarang bekerja dibawah naungan Immari Security. Ia bertugas di Menara Jam, markas Immari Security berada, yang terletak di Jakarta. Tidak ada yang tahu bahwa sebenarnya Vale adalah seorang intelijen lepas yang sedang menyelidiki Protokol Toba. Dalam penyelidikannya bersama rekannya yang berada di sebuah tempat yang tinggi akan keamanannya untuk memecahkan kode-kode tersembunyi, David mendapatkan informasi mengenai peristiwa yang terjadi di Pusat Penelitian Autisme. Bergerak dari informasi yang didapatkannya, David berusaha mencari keberadaan Dr. Kate yang ternyata sedang ditahan di kepolisian. Alasan Vale membebaskan Dr. Kate adalah karena adanya keterkaitan Dr. Kate dengan Protokol Toba.
Hanya saja, pertemuan David dengan Kate tidak semulus yang dibayangkan. Banyak rintangan yang menghalagi mereka dalam mencari kebenaran. Khususnya bagi Dr. Kate yang mencari kebenaran mengenai kedua anak kecil di bawah asuhannya, Adi dan Surya.
Mereka pun melakukan perjalanan hebat ke India, China, Tibet, Gibraltar, dan Atlantik. Serta berusaha mengungkap misteri-misteri yang selama ini tertutup rapat khususnya Protokol Toba. Sebuah rencana genosida terhadap umat manusia modern.
KELEBIHAN NOVEL "THE ATLANTIS GENE"
Kelebihan dari novel ini menurut saya adalah bagaimana penulis membuat alur yang begitu kompleks. Tentunya memang secara garis besar alur maju-mundur.
Apalagi ketika penulis menawarkan sisi fakta yang ada mengenai manusia purba terdahulu. Kemudian tentang penemuan fosil yang ada di daerah Gibraltar. Fakta mengenai sejarah dan fantasi bercampur-padu, dan plot twist cerita yang cukup keren sehingga membuat cerita semakin menarik.
KEKURANGAN NOVEL "THE ATLANTIS GENE"
Kekurangannya dalam novel ini adalah pembahasannya cukup berat untuk dimengerti. Makanya butuh beberapa kali baca untuk memahami alur cerita, fakta-fakta sejarah dan sains yang ada.
Meskipun begitu, fakta-fakta yang dipaparkan penulis menjadi suatu pesona lain dalam novel ini.
KARAKTER TOKOH
Dr. Katherine Warner : Karakter Dr. Kate yang bisa saya tangkap adalah seseorang yang ambisius, peduli, dan mengorbankan kepentingan dirinya atas kepentingan orang lain. Hal ini diperkuat bagaimana keras kepala nya Kate untuk tetap memilih ikut dengan David mencari siapa pelaku yang telah menculik Adi dan Surya. Dan ia berusaha apapun caranya akan menyelamatkan dua anak itu. Juga membantu David untuk memecahkan misteri yang sudah lama diselidikinya.
David Vale : Sisi yang menonjol dari David ini adalah kecerdasannya serta pantang menyerah. Bagaimana dirinya mencoba menyelamatkan Kate kemudian memecahkan sebuah misteri dan kode-kode tertentu memperkuat sosok David adalah manusia yang cerdas. Kemudian bagaimana pantang menyerahnya David dalam mengungkap Protokol Toba sejak lama dan berusaha untuk menyelamatkan umat manusia dari kehancuran.
Saya hanya bisa memaparkan dua tokoh utama saja. Sebenarnya banyak tokoh-tokoh yang menarik untuk dibahas. Cuma ya bakal panjang kali lebar kalau mau dijelasin. Soalnya banyak banget tokoh-tokohnya dan setiap tokoh pun memiliki karakter yang kuat dan historisnya tersendiri. So, enaknya kalian baca dan mengenal sendiri saja tokoh-tokoh di dalam novel ini.
KESAN TERHADAP NOVEL “THE ATLANTIS GENE”
Pertama kali saya lihat covernya dan membaca judulnya, saya merasa kayaknya novel ini menarik deh. Saya membeli novel ini karena terpikat dengan kata Atlantis, di mana Saya dulu suka banget cari tahu tentang Atlantis. Penasaran aja gitu tentang keberadaan Atlantis, terlebih novel ini menawarkan pesona lainnya dengan kata Gene yaitu gen dalam Bahasa Indonesia. Saya sempat berpikir, apakah memang ada keberadaannya? Atau sebenarnya bisa saja manusia saat ini masih memiliki hubungan dengan manusia Atlantis?
Hal kedua yang membuat saya makin tertarik untuk membacanya adalah di covernya terdapat gambar Monas. Saya sampai heran, kok ada gambar monasnya? Apa ada hubungannya dengan Indonesia? Wah.. di sini saya semakin yakin untuk membeli buku ini. Gimana gak tertarik sih.. Soalnya Indonesia juga suka dihubung-hubungkan sebagai tempat di mana Atlantis menghilang.
Sayangnya, saya belum mengetahui bagaimana akhir dari cerita di novel ini. Karena di akhir cerita hanya memperlihatkan Dr. Kate yang berada di atas kapal dan melihat ke arah lautan yang meledak di Gibraltar.
Ternyata eh ternyata… Novel ini adalah bagian pertama dari cerita mengenai Atlantis. Dan di bagian akhir novel, penulis menyampaikan informasi bahwa masih ada kelanjutan cerita perjalanan David Vale dan Dr. Kate di novel kedua. Kalau dalam Bahasa Indonesia judul novel keduanya adalah “Wabah Atlantis”.
Ketika saya cari tahu tentang novel ini, karena ingin baca kelanjutan dari pertualangan David dan Dr.Kate serta bagaimana misteri-misteri terungkap. Sayangnya, novel kedua ini belum ada versi terjemahan dalam Bahasa Indonesia.
Gimana? Tertarik gak buat baca novel ini?
No comments: