REVIEW BUKU “ZIONIS DAN SYIAH BERSATU HANTAM ISLAM”: MENYINGKAP TABIR DIBALIK WAJAH BERTOPENG ZIONIS DAN SEKUTUNYA
Buku ini pertama kali terbit pada tahun 2013
ketika saya duduk dibangku SMA. Pada saat itu, saya belum bisa membeli bukunya
karena terkendala dengan biaya.
Berapa sih biaya uang jajan anak SMA? Paling cukup
ya buat jajan dan ongkos angkot. Itupun kalau uangnya tidak terpotong karena
ditagih bu bendahara kelas hehe. Kalaupun ingin baca buku, lebih seringnya
pinjam di perpustakaan sekolah.
Akhirnya setelah saya memasuki jenjang
perkuliahan, saya bisa ‘membalas dendam’ keinginan saya selama ini dengan
membeli buku-buku yang saya inginkan, termasuk buku “Zionis Dan Syiah Bersatu
Hantam Islam” karya Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi ini. Beliau merupakan
seorang penulis dan jurnalis yang mempunyai minat besar dalam bidang kajian dunia
Islam. Sehingga dari minatnya beliau terhadap kajian dunia Islam, mengantarkannya
menjadi Koordinator Kajian Zionisme Internasional (KaZI). Buku ini merupakan
karya terbitan kedua Muhammad Pizaro, sedangkan karya pertamanya berjudul “The
Brain Charger” yang diterbitkan oleh Pustaka Al-Kautsar tahun 2012. Novel yang
berisi tentang pertarungan pemikiran Islam versus liberal dalam membangun
peradaban Islam.
Dalam buku keduanya ini, Muhammad Novelan berusaha
mengungkapkan data bagaimana kedua kelompok yang selama ini terlihat berseteru
di media-media, namun ternyata mereka memiliki misi yang sama yakni menghancurkan
Islam hingga ke akarnya. Membuka tabir yang terlihat samar menjadi jelas adalah
suatu kewajiban yang harus diungkap dan disebarkan kepada umat, khususnya umat
Islam. Agar kita dapat selamat dari fitnah serta tipuan yang selama ini mereka
lakoni di panggung media.
Detail
Judul:
Zionis Dan Syiah Bersatu Hantam Islam
Penulis:
Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi
Tahun
Terbit: Maret, 2014 (Cover Baru)
Tebal Buku:
496 halaman
Penerbit:
PT. Aqwam Media Profetika
Rating:
4.20/5 Goodreads
“Apakah ada ibu kota di dunia ini yang berdiri tanpa
sebuah masjid Sunni, kecuali Teheran ibu kota Syiah yang memiliki empat puluh
gereja-gereja Kristen dan sebuah pemakaman untuk Baha`i”
-Syekh Abdur Rahmaan al-Baluchy, Ketua Asosiasi
Ahlussunnah Iran-
Abdullah
bin Saba, Tokoh Yahudi di Belakang Syiah
Abdullah bin Saba disebut sebagai Founder of
Father Syiah yang berasal dari Yaman dan berdarahkan Yahudi. Ia muncul pada
zaman kekhilafahan islam yang dipimpin oleh Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu
saat itu. Dirinya mengaku sebagai seorang muslim, tapi dalam setiap perilakunya
sangat bertolak belakang dengan apa yang telah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam. Fitnah menjadi lakon kesehariannya. Ia pun berani menjelek-jelekkan
para pemimpin muslim dan membuat makar untuk menjatuhkan pemimpin-pemimpin
muslim.
Catatan-catatan kerusakan yang ia lakukan
membuatnya diasingkan dan tidak diperbolehkan untuk memasuki lagi kota Madinah.
Hingga akhirnya Abdullah bin Saba berkelana ke beberapa wilayah yakni ke wilayah
Syam, Mesir, dan Irak. Dasarnya Yahudi, ia membuat kerusakan-kerusakan lagi ke
wilayah tersebut dengan memfitnah dan membuat makar untuk menjatuhkan islam. Ia
pun berhasil menghasut dan membuat poros fitnah di tengah-tengah kaum muslimin
di Mesir dan Kuffah untuk membunuh Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu.
Karena baginya, tidak ada kekuasan yang sah dipimpin setelah Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam melainkan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu. Bukan
Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, maupun Utsman bin Affan.
Namun, ketika kekhilafahan bertampuk pada kepemimpinan
Ali bin Abi Thalib, ia tidak kapok melakukan perbuatan tercelanya dengan mengecam
kaum muslimin yang loyal kepada tiga khalifah sebelumnya dan kecaman tersebut mengatasnamakan
Ali bin Abi Thalib. Atas fitnah yang dialamatkan kepada Ali bin Abi Thalib,
beliau pun berniat untuk menghukum mati Abdullah bin Saba. Akan tetapi, Ali bin
Abi Thalib tidak jadi menghukumnya dengan hukuman mati karena mempertimbangkan protes
dari hadirin yang ada dipersidangan dengan alasan bahwa Abdullah bin Saba
adalah salah satu orang yang mencintai Ahlul Bait dan mendukung kepemimpinannya.
Pada Akhirnya, ia dibuang oleh Ali bin Abi Thalib ke kota Madain, ibu kota Iran
pada saat itu.
Nama Abdullah bin Saba tentunya nama yang
sangat familiar dikalangan Yahudi dan Syiah. Akan tetapi, Yahudi-Zionis
Internasional berusaha untuk menghilangkan nama Abdullah bin Saba sebagai
arsitek utama Syiah dari sejarah Islam. Melalui Thaha Husein dan orang yang
sejenisnya, Yahudi dan Syiah berusaha untuk mengubur fakta keberadaan Abdullah
bin Saba dalam sejarah. Dan mengatakan bahwa Abdullah bin Saba adalah tokoh yang
diada-adakan oleh Ahlussunnah wal jama’ah. Faktanya, keberadaan Abdullah
bin Saba tidak bisa dihilangkan begitu saja dan jejak sejarahnya diakui oleh
para ulama Syiah klasik.
Lantas, Apa Hubungan Antara Yahudi-Zionis dan
Syiah?
Sepak terjang Syiah dan Zionis untuk menghancurkan
Islam tidak perlu diragukan lagi adanya. Buku karya Muhammad Pizaro ini
mengupas fakta-fakta kedekatan antara Zionis dan Syiah. Didukung dengan
berbagai data keromantisan mereka dibalik layar media yang tidak disadari umat
muslim. Penulis melalui karyanya berusaha menyadarkan umat Islam akan bahayanya
kedua kelompok tersebut.
Fakta kesamaan antara Yahudi dan Syiah pun tak
luput dibahasnya. Salah satu kitab yang membahas kesamaan antara Yahudi dan
Syiah adalah kitab Min ‘Aqaidu Syiah karangan Syaikh Abdullah Muhammad
bin Salafi yang mengutip perkataan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah di awal
tulisannya: “Bukti kesamaan antara Yahudi dan Rafidhah adalah bahwa fitnah yang
ada pada Rafidhah itu persis dengan fitnah yang ada pada Yahudi, yaitu jika
orang Yahudi mengatakan yang layak memimpin kekuasaan hanyalah keluarga Daud,
begitu juga menurut Rafidhah, tak layak memegang imamah (kepemimpinan)
kecuali anak keturunan Ali.” (Tauhidi, 2014: 23). Sejumlah kesamaan antara
Yahudi dan Syiah banyak dipaparkan di dalam buku ini. Akan tetapi, tidak dapat
saya sebutkan satu-persatu di sini, agar tidak adanya kesalahpahaman. Baiknya
kalian membaca secara langsung karena pembahasan ini memiliki bab nya
tersendiri.
Diawali penjajahan yang dilakukan Inggris dan
Perancis membuat mereka melakukan kesepakatan pembagian wilayah. Inggris
menduduki wilayah Palestina, sedangkan Perancis menduduki wilayah Suriah. Di
mana Inggris akhirnya memberikan kaum Yahudi yang selama ini terombang-ambing,
sebuah identitas dengan membuatkannya negara tersendiri di wilayah Palestina. Adapun
negara Perancis dalam penyerangannya ke Suriah pada tahun 1920, kelompok Syiah
memanfaatkannya untuk bekerjasama dengan Perancis.
Pihak Syiah menyusun konspirasi dengan kelompok
kafir untuk melawan kaum muslimin. Mereka bekerjasama dengan kelompok kafir tidak
lain untuk mengambil simpati bangsa Yahudi. Kelompok Syiah rela Suriah dijajah
dan Ahlussunnah dibunuh demi mendapatkan eksistensi mereka di negara Suriah.
Dokumen yang terlampir di dalam buku ini pun memaparkan bukti bagaimana Sulaiman
Asad (Kakek dari Hafiz Asad), penganut paham Syiah Nushairiyah, meminta dukungan
kepada Presiden Perancis dan tidak mengakhiri tugasnya di Suriah. Mungkin
maksud tugas di sini tuh menjajah Suriah kali ya.
Hubungan Yahudi-Zionis dan Syiah di Suriah
semakin erat kaitannya manakala Hafiz Asad (Ayah dari Basyar Asad) yang
menjabat sebagai Menteri Pertahanan berkhianat dengan menyerahkan benteng timur
militer kota Qunaytirah dan dataran tinggi Golan kepada tentara Israel tanpa
perang. Terbukti dengan adanya data-data yang penulis lampirkan semakin
memperkuat adanya hubungan mesra antara Yahudi dan Syiah. Kerjasama terus
berlanjut hingga Hafiz Asad terpilih menjadi Presiden Suriah pada tahun 1971.
Dan dua tahun setelah Hafiz Asad memimpin, Ia memberikan perintah untuk menarik
pasukan Suriah di lebih dari 39 desa dan diserahkan kepada ‘Israel’ hingga
mencakup pinggiran Damaskus.
Lalu Bagaimana Suriah Saat Ini?
Sampai saat ini pun, Suriah masih dilanda
peperangan. Sejumlah referensi yang saya temukan, ada yang mengatakan bahwa perang
di Suriah adalah perang saudara. Ada pula yang mengatakan bahwa peperangan di
Suriah dilakukan oleh kelompok rebel yang memberontak pemerintah. Aksi
pemberontakan masyarakat Suriah adalah keinginannya membentuk negara yang demokratis.
Masyarakat terus melakukan aksinya dan para perwira Merdeka Suriah berencana
untuk menggulingkan Basyar Asad, presiden Suriah yang masih menjabat sampai saat
ini, sejak 17 Juli 2000. Namun, aksi penggulingan terhadap Asad digagalkan oleh
Israel dengan mengirimkan berupa tembakan dan penyerangan ke beberapa wilayah.
Pembahasan ini memiliki bab tersendiri di dalam buku “Zionis Dan Syiah Bersatu
Hantam Islam” dengan judul ‘Israel’ Tembak Suriah Untuk Gagalkan
Penggulingan Asad di halaman 66. Bayangkan aja ya, Basyar Asad menjabat
kemungkinan lebih dari 10 tahun. Terus presiden yang memimpin Suriah sebelum
Basyar Asad adalah ayahnya yaitu Hafiz Asad, yang berkuasa kurang lebih 29
tahun. Ya.. apa gak berontak itu masyarakat?
Polemik yang terjadi di Suriah tidak ada
bedanya dengan apa yang terjadi di Palestina. Perbuatan dzalim yang dilakukan pemimpin
Suriah dan tentaranya menimbulkan banyak korban khususnya kaum muslimin. Penderitaan
kaum muslimin di Suriah melibatkan banyak pihak penguasa dzalim seperti Amerika
dan terutama Iran, negara yang mayoritas penganut paham Syiah. Bahkan beberapa
penyerangan yang dilakukan penguasa dzalim di Suriah, yakni Iran dan Hizbullah
cukup andil didalamnya dengan bekerjasama bersama ‘Israel’. Alasannya sih
karena timbal balik kepada Asad yang telah menjaga perbatasan ‘Israel’ selama
40 tahun. Informasi tambahan lainnya, Iran pula yang membantu Amerika Serikat
untuk dapat memasuki Irak. Di sini terlihat bagaimana munafiknya Iran dengan
taqiyahnya selama ini untuk membodohi banyak pihak terutama kaum muslimin.
Kekejaman Basyar Asad pun tidak hanya dilakukan
kepada kaum muslimin Suriah. Tak tanggung-tanggung, ia mengirim pasukannya untuk
membunuh pengungsi Palestina di Suriah. Adapula pembantaian para pengungsi Palestina yang dilakukan Hizbullah berlokasikan di perbatasan Lebanon. Banyak korban berjatuhan, tidak ada
rasa kemanusiaan ketika saya membaca beberapa data dan fakta di buku ini. Sadisnya
lagi, penguasa dzalim ini memerintahkan tentaranya dengan brutal untuk
memenjarakan dan membunuh kaum muslimin yang tidak mau mengikutinya. Dengan
kejinya, para tentara itu menelanjangi dan memperkosa banyak kaum muslimah. Sehingga
banyak kaum Muslimah yang dipenjara mengandung bayi, hasil perbuatan keji dan
laknat yang dilakukan para tentara berpaham Syiah itu.
Ketika membaca buku ini dan mendapatkan data-data
yang tertera, membuat saya beberapa kali menarik napas atas apa yang dilakukan
oleh musuh-musuh Allah terhadap kaum muslimin. Tak kuat rasanya menahan pedih
ketika saudara kita dibunuh dan diperlakukan dengan keji. Kaum kafir terus-menerus
melakukan pembantaian kepada kaum muslimin demi tercapainya nafsu dan rencana
mereka. Apabila rencana mereka tidak tercapai, maka mereka akan runtuh dan
binasa. Oleh sebab itu, mereka terus menggempur umat muslim, melakukan
kerusakan di berbagai negara muslim, dan menuduh para pejuang muslim yang
beraqidah lurus sebagai teroris, kelompok separatis, atau pemberontak. Karena
mereka paham bentul akan kehebatan Islam dan kaum muslimin ketika bersatu tegak
di bawah agama yang Haqq.
Dibalik genjatan senjata yang dilakukan
kelompok kafir terhadap kaum muslimin, tidaklah menyurutkan iman mereka untuk
menegakkan agama Allah yang Haqq ini. Mereka percaya bahwa Allah akan selalu bersama
dengan mereka melawan thagut, musuh-musuh Allah. Yang mereka lakukan adalah
untuk menjaga Islam dan kehormatan kaum muslimin. Allah senantiasa akan membantu
mereka dengan mengirimkan bala tentaranya untuk membantu pejuang muslimin dalam
menegakkan agama Islam.
“(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan
kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: Sesungguhnya Aku akan
mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut.”
(QS. Al-Anfal : 9)
Banyak sekali pembahasan yang menarik yang
tidak dapat saya paparkan satu persatu di sini. Tetapi saya akan memberikan dalam
beberapa poin saja:
1 1. Hubungan antara Iran, ‘Israel’, dan Amerika.
2. 2. Mujahideen dan Jabhah Nushrah. Pejuang yang
melawan kelompok Syiah.
3 3. Hubungan hizbullah, syiah Suriah, dan Iran
dalam pembantaian kaum muslimin Suriah, Irak, dan Palestina.
4. 4. Apakah Taliban kelompok teroris?
5. 5. Hasyasyin, ninjanya orang syiah.
6. 6. Sejarah berdarahnya kaum Yahudi yang masih dilakukan
sampai saat ini.
7. 7. Pesta Purim.
8. 8. Yahudi Isfahan hidup tenang dan damai di Iran.
9. 9. New Age Movement.
10.10. Apa yang harus dilakukan umat muslim untuk
mencegah fitnah?
Pelajaran yang saya dapatkan dari kesamaan Yahudi
dan Syiah adalah mereka memiliki tujuan menghancurkan Islam. Secara tidak disadari
oleh kaum muslimin, kedua kelompok ini adalah salah satu dalang dibalik konflik
yang terjadi di Timur Tengah dibersamai dengan para sekutunya. Konflik di
Suriah adalah pembahasan awal penulis dibukunya yang membuktikan keromantisan Zionis
dengan Syiah. Kemudian pembahasan merembet tidak hanya di Suriah saja, yakni ke
berbagai hal seperti bagaimana kehancuran yang dialami Afghanistan, Palestina, Irak,
Lebanon, dan Libya pun dijelaskan di dalam buku ini. Tidak ketinggalan pula pembahasan
tentang pemikiran-pemikiran menyeleweng dan rusak yang dilatar belakangi oleh
tokoh yahudi-zionis.
Kelebihan Buku Zionis Dan Syiah Bersatu Hantam
Islam
Kelebihannya dalam buku ini menurut saya adalah
sejumlah data dan fakta yang menjadi penguat buku ini. Penulis tidak asal dalam
menjelaskan suatu hal. Pasti akan dibersamai dengan data yang ada.
Sekalipun pembahasannya termasuk berat, tapi
penulis menggunakan bahasa yang mudah untuk dimengerti.
Kekurangan Buku Zionis Dan Syiah Bersatu Hantam
Islam
Honestly, saya lebih suka cover lama dari buku ini.
Berlatarkan warna hitam dan ornament tulisan berwarna merah.
Kekurangan lainnya, saya masih merasa kurang
dan membutuhkan banyak pembahasan lebih detail lagi. Terutama bagaimana
kelompok kafir menebar jala kerusakan di Afghanistan, Irak, Lebanon, Libya, dan
beberapa negara muslim lainnya termasuk di Indonesia. Over All, segini
tuh udah banyak banget informasinya dan termasuk detail.
Bagaimana… tertarik tidak untuk membaca buku
ini?
Memang sih ini tuh buku yang sudah lama
diterbitin, tapi pembahasannya masih bagus untuk dibaca kok. Worth it banget
ilmunya!
No comments: